Pages

Minggu, 08 Mei 2011

modif unik

Modifikasi Skuter dengan Teknologi Sederhana 
Sepeda motor apa yang bentuknya seksi, unik, dan khas? Pengamat dan penggemar otomotif sepertinya sepakat menyebut hanya ada satu jenis sepeda motor yang mereka anggap paling seksi, yakni skuter atau Vespa. Pandanglah tampilan motor buatan Italia dan India itu dengan seksama. Unik, seakan-akan semua bagian tubuhnya cenderung membulat dengan buntut mirip lekuk penari jaipong. Karena bentuknya yang khas itulah, skuter muncul sebagai salah satu motor terpopuler dan bahkan melegenda di dunia.  
==========================================================
Popularitas skuter atau Vespa mulai menggila sejak pertengahan tahun 1950-an. Sejumlah nama artis beken internasional pun saat itu sangat akrab dengan nama Vespa, seperti John Wayne, Henry Fonda, dan Jean Paul Belmondo serta Ursula Andress yang sempat menjadi bintang iklan untuk motor itu.
Kini, meski lebih dari seabad sejak kelahirannya, skuter masih tetap menghiasi jalan-jalan di kota-kota di dunia. Meski umurnya sudah tua, skuter sepertinya sangat sayang untuk dionggokkan dalam kubangan benda-benda rongsokan. Banyak penggemar otomotif yang bahkan sengaja memburu skuter tua untuk dimodifikasi. Maka terjadilan berbagai aliran modifikasi di dunia penggemar skuter.
Sejumlah penggemar skuter di Buleleng, seperti Gede Heri Wijaya, Made Suarta, Gung Paul memaparkan setidaknya ada empat aliran modifikasi yang biasa diikuti penggemar vespa di Bali. Pertama, aliran klasik atau original. Aliran ini menganut standar dengan kondisi asli atau original. Meski ada penambahan, itu pun dilakukan dengan sangat sederhana. Hanya ditambah sedikit variasi yang sesuai dengan bentuk aslinya agar tetap enak dilihat. Aliran ini menganut paham tertentu agar skuter itu tetap terkesan tua dan antik.
Kedua, aliran touring. Aliran ini diikuti oleh penggemar skuter yang suka melakukan perjalanan jauh (berpetualang). Sehingga modifikasi yang dilakukan ditekankan pada fungsi untuk menunjang kegiatan perjalanan jauh. Misalnya ditambahi banyak lampu, serine-serine audio books atau bagasi barang beserta pelengkapan mekanik, sehingga skuter aliran touring ini terkesan besar. Bahkan, mesin bisa diganti atau dimodifikasi agar lebih bertenaga dan nyaman dikendarai.
Ketiga, aliran ekstrem. Ini adalah modifikasi bebas mengikuti mode atau sesuai dengan selera masing-masing pemiliknya.  Skuter hasil modifikasi ini seperti sangat bebas dan liar, bahkan sama sekali tak ada kesan skuternya. Yang dipertahankan hanya mesinnya, sementara bentuknya bisa saja seperti Harley, Trail, roda tiga, sport dan lain-lain. Modifikasi ini bahkan jauh dari kesan mengutamakan kenyamanan, tetapi lebih mengutamakan pada penampilan.
Keempat, aliran kombinasi atau lain-lain. Modifikasi ini biasanya tampak pada gandengan tambahan bodi samping atau lebih dikenal dengan sespan. Gandengan ini berfungsi untuk tenaga daya muat yang lebih banyak dengan tetap memperhitungkan kenyamanan. Ada juga yang gandengannya terletak di belakang yang dikenal dengan trailer.
Dalam memodifikasi skuter, para pengemarnya biasanya melakukan dengan teknik-teknik sederhana. Teknik pengecatan tak jauh berbeda dengan teknik mengecat mobil yang dilakukan di bengkel-bengkel sederhana. Dalam penggantian suku cadang, juga tak banyak kesulitan karena kini banyak toko yang tetap menjual suku cadang skuter.
Pada umumnya Vespa yang beredar di Indonesia tergolong dalam dua katagori; Vespa Italia (buatan Italia) yang mulai masuk ke Indonesia tahun 1948 sampai dengan sekarang  dengan berbagai jenis dan model. Lalu Vespa Bajaj (buatan India) dengan lisensi Italia, yang masuk ke Indonesia mulai tahun 1974 sampai dengan tahun 1980 dengan tipe Bajaj Super dan Bajaj Sprint.
Dari kedua jenis vespa yang ada tersebut, tidak ada perbedaan yang spesifik dari segi kontruksi bodi dan mesin, sehingga pemakaian sparepart dapat saling tukar. Bentuk dan ukuran Vespa Italai dan Vespa India (bajaj) sama persis, hanya perbedaannya pada kualitas mesin. Pada mesin Vespa Italia terdapat logo Piaggio yang mana tidak ada pada mesin Bajaj (India), karena perbedaan segi kualitas tersebut harga pasaran Bajaj di bawah harga pasaran Vespa Italia. ''Dalam melakukan penggantian suku cadang, sejumlah jenis vespa itu masih bisa ditukar-tukar,'' kata Heri Wijaya. (ole)
1942 wLa posh re Harley WLA ’42 : Tua Bangka, Jago NgebutTOKYO (dp)-  Spesialisasinya dalam membuat perangkat aftermarket dan me-rebuilt dapurpacu sepeda motor, membuat Posh Factory enteng merehab besi tua Harley-Davidson WLA lansiran 1942 menjadi ‘panas’.
Para penggemar modifikasi mungkin mengenal produk Posh sebagai merek aksesori untuk sepeda motor jenis bebek,sport dan matic. Saking larisnya, banyak Posh palsu berkeliaran di pasaran. Namun, si empu brand tersebut, Mr Nishida di markasnya di Tokyo, ternyata juga adalah seorang builder sejati dan penggemar barang rongsokan.
Merek yang melegenda sejak 1990 tersebut juga ternyata memiliki spesialisasi dalam hal restorasi mesin ber-cc besar khususnya H-D. Karena itu, Nishida mengambil basis H-D WLA ’42, motor perang berspesifikasi khusus untuk tentara Amerika.Nishida merasa miris sekarang banyak motor klasik telah berubah tampilan menjadi chopper hingga menghilangkan esensinya sebagai motor klasik sejati.
Untuk itulah dia memugar WLA-nya dan dirakit ulang namun mengacu pada gaya boardtrack yang memang diakrabi oleh varian motor tersebut. Nishida mengatakan dia menyukai dunia balap lebih dari segalanya hingga memunculkan desain itu.
Dia pun sengaja merancang si tua bangka tersebut untuk mengikuti AVCC (American Vintage motorcycle Competition Clubman road race) sebuah ajang balapan khusus bagi motor-motor klasik Amerika di Jepang. Besutan Nishida sendiri telah memenangkan berbagai gelar beberapa tahun belakangan dengan motor tersebut.[ars]

0 komentar:

Posting Komentar